Alergi Logika
Alergi logika . . .
Menghias banyak warna
Di tengah hiruk pikuk kota
Terancam oleh dahaga
Diikuti derasnya air mata
Alergi logika . . .
Nalar tak banyak berbicara
Apabila rasa yang berkata
Sudahlah adinda
Aku sudah tak sanggup membaca
Karena mataku sudah mulai buta
Teriris kehidupan yang fana
Alergi logika . . .
Aku menyerah, pasrah
Hilang tak tahu arah
Mentari pun tak lagi cerah
Patahkan kata manis pepatah
Alergi logika . . .
Mungkin ini anugerah
Atau mungkin hanya sampah
Ah sudahlah
Semoga berakhir dengan indah
Komentar
Posting Komentar