PUJANGGA KAMPUNG

Biarlah sang pena Menggoreskan tinta ke lembaran-lembaran keajaiban Meneteskan tinta-tinta kehidupan yang pahit Mengisahkan cerita yang begitu pedih Perangai cinta tak bisa lagi berkelit Tentang perjalanan yang sangat sulit Kuhadapi semua tanpa merasa sakit Biarlah sang pencipta yang menilai Perjuangan ini hingga ku tak dapat untuk menatap langit lagi Perlahan kucari tujuan hidupku Seperti mencari jarum dalam jerami Sulit sekali, tetapi kutanamkan dalam diri Aku tak akan pernah berhenti mencari Orang bilang hidup ini misteri Tapi aku bilang hidup ini pelangi Hanya sementara tapi indahnya tiada tara

Sebuah nama yang selalu terselip dalam setiap doa Sebuah cerita yang memberikan pelajaran dalam hidupku Aku berterima kasih kepada orang itu Yang membantuku berkembang menjadi lebih dewasa Kata-kata yang keluar dari mulutmu Tajam dan menusuk hati yang paling dalam Tapi aku sadar itu semua karena kau peduli denganku Kaulah yang dapat membuat ku berubah lebih jauh Kini kau sudah tak disini Kau pergi meninggalkan aku dan orang-orang yang kau sayangi Terasa ada yang hilang dalam setiap jalan hidupku Aku berjanji tak akan membuatmu kecewa Tak kan pernah membuat kau sedih di surgamu yang indah

Rangkaian kata mengungkap banyak makna Akan rasa yang selama ini pernah ada Dalam diam aku merasa Kini semua tak lagi sama Rasa ini terasa berbeda Rasa yang dulu pernah ada Seakan musnah diterpa bencana Dulu ku pernah mencintaimu Dulu kaulah pilihan hatiku Tapi rasa ini hilang entah kemana Meninggalkan genangan air mata Aku coba mencarinya Tapi tak pernah kutemukan jua Kemanakah rasa itu pergi? Kemanakah rasa itu berlari? Kemanakah butiran mimpi yang selama ini kuharapkan? Entahlah aku pun lelah mencarinya . . . .

Malam ini masih sama Seperti malam-malam sebelumnya Masih menjadi suatu misteri Tentang estetika kehidupan ini Masih sama dan belum berubah Perasaan ku kepadamu Hingga detik ini Terkunci untuk seseorang Terasa sulit untuk ku membukanya Waktu terus berjalan tanpa permisi Melewati mimpi-mimpi yang belum sempat kusinggahi Sungguh ironi keadaan yang terjadi saat ini Hatiku tertutup rapat dan terkunci Terasa sesak di dalam dada ini Setiap jengkal hatiku   Telah dipenuhi oleh senyum-senyum ikhlas darimu Perasaan ini ........... Masih sama .......... Karena dirimu ............ Yang mempesona .........

Aku Kembali . . . . Dari pedihnya rasa yang kujalani Saat hujan pun tak sudi untuk turun ke muka bumi Aku Kembali . . . . Saat kedamaian sudah kembali terlihat saat ketegangan hilang dalam sekejap mata Aku Kembali . . . . Tidak ada perubahan berarti Engkau masih tetap sama Menantiku untuk kembali

Sudah lama aku mengenalmu Bahkan aku lupa kapan mengawalinya 3 tahun ku melakukan pendekatan kepadamu Waktu yang cukup panjang untuk mendapatkanmu Ketika kita resmi jadian Ku tidak merasakan kenyamanan Kenyamanan yang kau berikan Di saat kita belum mengingat janji untuk bersama Akhirnya kuputuskan untuk kita berpisah Singkat memang hubungan kita, bahkan sebulan pun tak sampai Padahal betapa dalamnya cintaku padamu Bagaikan detik yang terus berputar Tak kenal lelah dan tak pernah berhenti Aku tidak tahu kenapa bisa seperti ini Aku bingung, bahkan aku sempat merasa sedih Saat ini aku memang sudah bisa melupakanmu Tapi kenyamanan yang kau berikan saat itu Tak pernah bisa kudapatkan dari yang lain

Kuukir sajak ini untukmu Di saat rusaknya salah satu bagian tubuhku Tiba – tiba aku mengingatmu Orang yang selalu ingin aku maju, ingin aku menang Dukunganmu padaku takkan pernah kulupakan Aku ingat saat itu kukorbankan diriku untuk tidak pulang saat kau memintaku untuk berlatih Berlatih sampai larut malam Sampai aku bingung untuk tidur dimana Tetapi aku senang dapat melihatmu tersenyum Tapi aku pengecut Tidak mampu menyatakan rasa yang ku pendam kepadamu Sampai akhirnya kau berubah Berubah untuk menjauhiku secara perlahan Penyesalan ini akan selalu kuingat

Riuh suara ombak menyisir Tepian pantai yang damai Pasir merambat dibawa ombak Mengukir jengkal kehidupan yang ada Damai . . . Satu kata yang kita rasakan Berada di suatu tempat  Di tepi pantai yang indah Ciptaan Tuhan pemilik semesta Damai . . . Memandang lurus nan jauh ke depan Menerawang ke sudut laut yang paling jauh Diwarnai riuh suara ombak Andaikan . . . Hidup ini rasanya Seperti berada disini Di pantai ini Masihkah ada kedamaian yang kurasa? Oleh ratapan hati yang sengsara ini

https://esqtraining.com/bermimpi-itu-gratis-menggapainya-adalah-kesuksesan/ Berdiri mengikat bumi Bersiap menyambut hari Sisi yang tak dapat kulewati Lewat buaian mimpi ini Sejenak kusadari Mimpi tidak datang sendiri Mimpi tidak dapat dibeli Mimpi harus dicari  Tak ada kata terlambat Tak ada sekat yang mengikat Tak ada larangan untuk mencari Mimpi-mimpi yang abadi

https://pixabay.com/id/photos/penurunan-hujan-jendela-cuaca-2230823/ Basah jalan yang kulewati saat ini Hijau rimbun pohon di sekitar mata ini Sekilas nampak pelangi Sejukkan mata nikmati pemandangan ini Masih tersimpan Sebuah kenangan  Kenangan selepas hujan Dengan alam yang sejuk dan ramah Kulewati selepas hujan bersamamu Saat sedih ingatlah hari ini Hari dimana kita nikmati  Menikmati indahnya alam Bayangkanlah suasana selepas hujan Jernihkan pikiran dan hati yang gundah